Definisi dan komposisi bahan bakar solar.
BBM Solar adalah bahan bakar yang dihasilkan dengan mengolah fraksi minyak bumi dengan memisahkan minyak mentah dari fraksinya melalui serangkaian proses distilasi untuk menghasilkan fraksi solar dengan titik didih 250°C sampai 300°C [1].
Bahan bakar diesel atau yang dikenal dengan bahan bakar solar industri merupakan cairan yang mudah terbakar dan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, solar ini biasanya diperoleh dari minyak mentah yang kurang mudah menguap dibandingkan destilat yang digunakan pada bensin [1].
Jenis bahan bakar solar dan kegunaannya.

SpeightJ.G. dalam Advances in Clean Hydrocarbon Fuel Processing (2011), Solar adalah bahan bakar cair yang digunakan dalam mesin diesel (mesin kompresi sebagai lawan dari mesin pengapian percikan mobil), dan yang paling umum adalah minyak suling fraksi tertentu, umumnya mendidih (dalam kisaran didih bahan bakar minyak) antara 200 sampai dengan 350 ° C (392 hingga 662 ° F) pada tekanan atmosfer. Ini menghasilkan campuran rantai karbon yang biasanya mengandung antara delapan dan 21 atom karbon per molekul[1].
Produk selanjutnya adalah solar. Solar adalah hasil pengolahan diesel dari pertamina yang memiliki angka setana minimum, yakni hanya pada angka 48. Selain memiliki angka setana yang lebih rendah, solar juga mengandung kandungan sulfur yang lebih tinggi dibandingkan dengan dexlite ataupun pertamina dex. Biasanya solar sering digunakan sebagai bahan bakar angkutan umum dan kendaraan logistik. Seperti bus dan truk[2].
Kelebihan dan kekurangan bahan bakar solar dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.
Jika dibandingkan dengan mobil bensin, mobil solar menggunakan bahan bakar lebih irit. Kelebihan mesin mobil solar dan bensin sangat menguntungkan. Dengan bahan bakar yang sedikit, tapi memiliki tenaga yang begitu besar dan tahan digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama[3].
Kelebihan mesin mobil solar dan bensin bagi pengguna dari segi keamanan. Mobil yang menggunakan solar umunya lebih tahan panas karena api yang digunakan tidak langsung menuju ke bahan bakar. Selain itu solar tidak menghasilkan uap sehingga meminimalisir timbulnya percikan api[3].